HOME

BERITA

WAWANCARA

FEATURE

ARTIKEL

KAMI


Leput412

Sastra Minahasa

Sejarah Minahasa

Potret Minahasa


Rabu, 13 Januari 2010

E-Book


E-Book

Judul : Jejak-jejak Makna Kehidupan (Motivasi Membangun Kehidupan yang Bermakna)
Penulis : Denni Pinontoan
Penerbit : Pasini Pustaka, 2009
Deskripsi :

Buku ini berisi beberapa refleksi atau renungan dari banyak hal yang terjadi di masa lalu atau masa sekarang, yang di dalamnya mengandung nilai sebagai inspirasi dan motivasi dalam membangun kehidupan yang bermakna. Belajar dari apa yang sudah terjadi atau sementara terjadi, baik atau buruk kisahnya; juga fenomena keajaiban alam adalah keharusan bagi seorang manusia yang ingin menggapai tujuan hidupnya.

Suatu hari di Jepang: Seorang tukang sedang merenovasi sebuah rumah. Si tukang itu mencoba merontokan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai dirontokkan, si tukang menemukan seekor kadal terperangkap di antara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Kadal ini bertahan hidup karena bantuan temannya.

Lalat rumah?! Ihh…jijik!! Binatang itu ‘kan yang suka hinggap di kotoran atau makanan-makanan yang sudah busuk? Mendengarnya saja kita sudah merasa mual apalagi memegangnya. Kadang melihat binatang ini kita langsung ingin membunuhnya. Itu yang banyak ingin kita lakukan terhadap lalat rumah. Betapa tidak, selain menjijikan, dia juga suka menyebar bakteri yang bisa menyebabkan sakit penyakit.

Di tahun 1990-an barangkali di antara kita ada yang gemar menonton serial film yang menceritakan tentang seorang hakim yang bijak, adil dan jujur. Film itu disiarkan di sejumlah TV swasta di Indonesia. Film itu diproduksi oleh sebuah perusahaan film Taiwan dengan judul Justice Bao.
Ketika menyampaikan pidato pada pembukaan taman impian bagi anak-anak yang sudah lama diimpikannya, Walt Disney berkata: "Kesuksesan dimulai ketika kita mulai menciptakan impian jauh kedepan. Dan saat kita berkomitmen untuk mencapai impian itu, maka selanjutnya impian itu yang akan menjadi magnet dan menarik kita kesana?"

Seorang presenter berkulit hitam: tampil ceria, penuh humor dan berwawasan luas sedang mewawancarai mantan Presiden Amerika Bill Clinton. Ia tampak akrab dengan Clinton. Sesekali tawa meledak dari keduanya. Program acara yang sedang disiarkan oleh Metro TV itu bernama "The Oprah Winfrey Show". Copy acara "The Oprah Winfrey Show" ini telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.

Tapi, tahukah Anda, bahwa ia ternyata adalah wanita terhebat yang pernah melawan beratnya tantangan hidup? Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan seksual. Dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.
Tapi ia tidak tenggelam dalam kejadian yang menyedihkan itu. Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Ia terus memacu hidupnya dengan tak pernah menjadikan masa lalu itu sebagai kendala untuk menjadi manusia yang dapat memberi arti bagi banyak orang. Ia memulai karirnya dari sebuah penderitaan. Ternyata, penderitaan kalau dimaknai secara cerdas dan penuh optimis, akan mendatangkan sesuatu yang luar biasa.

Kita hanya tahu saja, bahwa hampir semua jenis burung bisa terbang. Kebanyakan yang kita tahu pula bahwa sayaplah yang membuat burung bisa terbang jauh, menukik ke bawah dan berbelok. Tapi sedikit di antara kita yang tahu kenapa burung bisa terbang seolah-olah hanya melayang begitu saja di udara. Kita tidak punya usaha lebih jauh untuk coba menyelami keajaiban apa pada burung, sehingga dia bisa menggapai awan dan tiba-tiba bisa berdiri di darat dan hinggap di dahan.

Mohammad Hatta bapak Proklamator sekaligus Wakil Presiden Pertama Indonesia ternyata punya cerita sendiri dengan sepatu Bally. Pada tahun 1950-an, Bally adalah sebuah merek sepatu yang bermutu tinggi dan mahal. Bung Hatta membaca iklan sepatu itu dan berminat membelinya. Tapi dia tidak seperti pejabat negara sekarang, apa yang diinginkan langsung bisa terwujud. Bung Hatta lain. Ia tidak dengan gampang dapat membeli sepatu yang dia idamkan itu. Tidak langsung ke toko yang menjual sepatu idamannya, Bung Hatta malah hanya menggunting iklan yang memuat alamat penjualnya kemudian menyimpannya. Ini karena Bung Hatta belum memiliki uang lebih untuk langsung membeli sepatu itu.

Abraham Lincoln, Presiden Amerika yang ke-16 dengan masa jabatan 1861 – 1865 ternyata adalah satu dari begitu banyak orang yang bisa menjadi besar dari kemiskinan materinya. Besarpun di sini pun tidak dalam pengertian besar kekuasaan dan berlimpah kekayaan, melainkan lebih kepada kebesaran hati dalam memaknai hidup.

“Saya tahu bahwa tak ada sesuatu yang tidak dapat di atasi oleh cinta sejati.” Ini adalah salah satu kalimat yang ditulis oleh Mahatma Gandhi dalam Otobiografinya (Gandhi, Sebuah Otobiografi, Jakarta: Sinar Harapan, 1982). Gandhi sebenarnya sedang menjelaskan tentang tahun-tahun perkawinannya dengan Kartubi, istrinya, wanita yang disebutnya buta huruf, tapi amat disayanginya.

Di sebuah taman terbang dengan santainya seekor kupu-kupu bersayap indah. Sesekali tampak kupu-kupu itu hinggap di sebuah kembang menghisap madu dan terbang lagi . Warna-warni sayap kupu-kupu itu memperlihatkan sebuah keindahan alam. Tanpa kupu-kupu itu sadar dia sebenarnya sedang memperlihatkan keindahan untuk kita nikmati. Kalau begitu kupu-kupu telah memberikan sesuatu kepada kita yang tidak ada nilainya dalam rupiah.
Tapi keindahan sayap kupu-kupu tidak sekali jadi. Ia berproses bersama alam untuk kemudian menjadi indah, sehingga bisa kita nikmati. Hidup seekor kupu-kupu adalah metamoforsis. Seekor kupu-kupu berkembang dari telur yang kemudian menetas menjadi ulat bulu. Jika ulat bulu sudah cukup besar dan gemuk, ia menempelkan diri pada tanaman atau pohon. Kemudian berubah menjadi kepompong yang sering kita lihat di pohon-pohon. Daur hidup kupu-kupu di tahap ini sebenarnya memperihatkan sebuah keburukan rupa.

Program acara Kick Andy yang ditayangkan oleh Metro TV setiap Kamis pukul 22.05 WIB dan Minggu pukul 15.05 WIB selalu menyiarkan program acara yang memberi inspirasi dan kekuatan untuk memperjuangkan hidup. Tayangan Kick Andy pada Kamis, 27 Maret 2008 tampil dengan judul “From Zero to Hero” . Episode itu menampilkan beberapa orang sukses yang memulai usahanya dari nol (zero).


Tidak semua hewan atau tumbuhan bisa hidup di gurun. Gambaran kita pada umumnya bahwa gurun itu gersang dan panas. Seolah tiada kehidupan di sana. Sehingga hewan atau tumbuhan yang hidup di sana adalah jenis mahkluk hidup yang memiliki daya hidup yang luar biasa kuat.
Khusus tumbuhan gurun biasanya memiliki akar panjang yang menancap ke dalam tanah untuk mencari kelembaban. Contohnya adalah akar semak meskit yang tumbuh di gurun Amerika Utara. Akarnya dapat menembus tanah sampai kedalaman 12 meter. Selain itu, banyak tumbuhan "kaktus" yang mempunyai akar menyebar di daerah luas tepat di bawah permukaan tanah. Air di bawa ke atas melalui akar ke batang tanaman yang bertugas menyimpan air.

Ketika Nazi tampil dengan beringasnya membantai orang-orang Yahudi, ada nama Rudolf Höss. Dia adalah pemimpin kamp kosentrasi Auschwits. Rudolf Höss ini terkenal dengan kajahatannya yang tanpa belas kasih membunuh orang-orang Yahudi di kamp-kamp kosentrasi itu.
Kenapa dia menjadi jahat? Apakah karena persoalan doktrin sesat Hitler? Atau karena Rudolf Höss memang telah terlahir jahat? Hannah Arendt , pengarang Yahudi coba mencari jawab kenapa orang-orang Jerman, di masa Hitler, misalnya Rudolf Höss, menjadi jahat.
Arendt kemudian menyelami situasi kamp-kamp kosentrsi Nazi-Jerman. Dia mempelajari psikologi pejabat-pejabat Jerman dan mental pelaksana-pelaksana kejahatan dahsyat. Hasil pengamatan Arendt memperlihatkan bahwa kebanyakan mereka, termasuk Rudol Höss adalah orang-orang biasa, normal, menjalani kehidupan keluarga secara baik. Hasil analisis Arendt menunjukkan ternyata sebab mereka-mereka itu menjadi jahat adalah karena ketidakmampuan mereka berpikir sendiri, ketidakmampuan memandang suatu perkara dari sudut situasi dan perasaan orang lain atau tidak berempati, dan ketidakmampuan mengutarakan sesuatu yang tidak merupakan dari atas belaka.

Sedikit yang tahu bahwa Karl Marx (1818-1883) , filsuf yang punya nama besar itu dan telah mempengaruhi pemikiran aktivis pergerakan di banyak negara, adalah orang yang pernah melewati hidup yang menderita dan kesepian. Empat dari tujuh anak Marx mati karena kecelakaan. Sisanya adalah tiga orang putri – Laura, Eleanor, dan Jenny.
Sebelumnya, karena pemikirannya cukup radikal, maka dia pernah diusir ke Paris dan pindah ke Brusel. Dia sempat ditahan oleh pihak yang berwenang dan diadili sebagai orang yang membayakan negara. Dia kemudian di usir dari negaranya dan menetap di Inggris. Di sana dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menulis. Bersamaan dengan itu kondisi keuangannya memburuk, yang antara lain berdampak pada kehidupan keluarga.

Di penjara Karlau, dekat Graz, Austria, seorang napi, namanya Muradif Hasanbegovic, berhasil lari lolos dari penjara. Pria berusia 36 tahun ini, ternyata berusaha memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk lolos dari hukuman penjara. Terpidana 7 tahun penjara atas kasus perampokan itu membungkus dirinya sendiri dalam parsel besar supaya bisa keluar dari penjara!
Akal cerdik Muradif bisa terlaksana karena di penjara itu, tahanan tersebut bekerja sebagai pembantu pengepakan dan pengiriman barang. Ia membungkus dirinya sendiri dalam parsel berukuran besar. Tahanan lainnya yang tidak mencurigai apa pun, kemudian memasukkan paket itu ke atas truk. Begitu mobil pergi meninggalkan penjara, Muradif keluar dari parsel dan langsung melompat turun dari bagian belakang truk. Pria itu pun kabur. Petugas akhirnya dibuat terkecok. Ini baru bilang, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

Pol Pot dan rezimnya Khmer Merah (Khmer Rouge), yang hanya berkuasa selama empat tahun dari 1975-1979, telah membuat dunia gempar. Para periset dari Yale University, yang mengambil alih investigasi terhadap aksi pembantaian tersebut menyimpulkan pada tahun 1996, bahwa jumlah minimum korban yang dibantai mencapai dua juta jiwa warga Kamboja, bahkan mungkin lebih banyak lagi. Korban kekejaman Pol Pot terdiri dari petani, buruh, wanita, anak-anak, sampai kalangan intelektual, diplomat dan warga asing. Mereka semua harus putus nafas dalam keadaan menggenaskan di Ladang pembantaian Choeung Ek.

Sebelum melakukan pembataian, terlebih dahulu tentu ada yang disebut dengan keputusan. Untuk mencapai cita-cita maka ada keputusan, yaitu memutuskan cara apa yang akan dipakai untuk mencapai cita-cita. Keputusan Pol Pot dan rezimnya adalah melaksanakan pembataian terhadap orang-orang yang berseberangan atau dianggap berseberangan.

Ini cerita tentang uang, manusia dan idealisme. Cerita tentang kehidupan yang riil dan hadir di setiap tarikan nafas para petualang di rimba yang dipenuhi binatang buas, pohon lebat dan susah mencari jalan keluarnya kalau sudah terdampar di dalamnya.
Ini cerita tentang manusia yang menciptakan uang sebagai alat tukar. Ini cerita tentang uang sebagai hasil ciptaan, yang kemudian menguasai jiwa dan tubuh si penciptanya. Uang hanyalah alat tukar. Barang ditukar dengan uang, maka terjadilah jual beli. Itu dulu. Cita-cita untuk mengganti sistem barter dengan alat tukar uang, awalnya hanyalah untuk barang, komoditi, jasa. Itu dulu. Tapi kini, manusia – jiwa dan tubuhnya – juga terjerembab dalam perdagangan itu. Ini yang dipikirkan oleh Karl Marx dulu. Ia sebenarnya telah me-warning ¬manusia. Tapi, peringatan ini tak digubris. Jadilah manusia tak ubahnya seperti barang, komoditi, yang sebenarnya adalah objek dalam sebuah sistem perdagangan itu. Manusia akhirnya harus mempunyai uang untuk hidup. Entah diperoleh dengan cara menjual barang, diri sendiri atau orang lain. Halal atau haram.
Goenawan Mohamad (“Sebuah Pengantar” dalam I. Bambang Sugiharto, Postmodernisme: Tantangan Filsafat, Kanisius, 1997) – si penyair itu – memandang uang sama dengan Karl Marx. Uang, baginya, “…mengubah setiap objek, juga manusia, menjadi sama dengan apa yang lain.”

Purwati memandang dirinya di dalam cermin setua veteran. Sejak dulu ia tahu, tetapi kali ini ia melihat; dada itu terlalu lebar dan terlalu subur sehingga tampak kampungan. Apalagi wajahnya kok semakin persegi. Imposibel. “Win, im-im-im-po-sebel!” Adiknya, Winarti, yang sedang memasukan pakaian terlipat rapi ke dalam almari, tertawa lepas: “Apa yang membuat sebel?” Dada sang kakak menggelembung ekstra menggorila, lalu turun lagi sambil menyemburkan nafas jengkel…
Begitu Romo Yusuf Bilyarta Manguwijaya memulai cerpennya berjudul Mbak Pung (dalam Joko Pinurbo, Th. Kushadini, Rumah Bambu: Kumpulan Cerpen YB Mangunwijaya, Jakarta: Gramedia, 2003). Cerpen Mbak Pung bercerita tentang seorang perempuan muda, bernama Purwati biasa disapa Mbak Pung, yang harus menerima kodratnya berperawakan tidak cantik. Dari segi itu, Purwati sangat kontras dengan adiknya, Winarti yang digambarkan Romo Mangun, sebagai anak perempuan yang “tidak memalukan ibunda mereka yang dulu terkenal selaku bunga dari ‘dalam puri’” atau seorang wanita yang “sejak bayi memang bunga alam yang membuat setiap orang kagum dan gemas.” Sedangkan si Purwati atau Mbak Pung itu, adalah seorang perempuan muda yang “mendapat jatah tubuh Limbuk”. Limbuk, si tokoh wayang perempuan gemuk jenaka.

TEMUKAN MAKNA-MAKNA KEHIDUPAN DARI KISAH-KISAH DI ATAS DENGAN MEMBACA BUKU INI!

Bagi yang berminat dan ingin mendapatkan e-book ini hubungi email: sytsyt2001@yahoo.com

0 komentar: