HOME

BERITA

WAWANCARA

FEATURE

ARTIKEL

KAMI


Leput412

Sastra Minahasa

Sejarah Minahasa

Potret Minahasa


Rabu, 29 April 2009

E-Book Novel Tentang Tanah


Judul : Tentang Tentang (Sebuah Novel)
Penulis : Denni Pinontoan
Penerbit : Pasini Pustaka, 2008
Jumlah Halaman : 207

Baru bangun pagi Dia sudah tak sehat. Wajahnya pucat, rambut agak acak dan sisa-sisa keringat dingin masih kentara di leher dan wajahnya. Lelaki muda itu menatap surya yang baru bersinar dari ufuk timur di antara celah jendela yang belum terbuka lebar dengan wajah pesimis. Dia memang baru mengalami malam yang menyeramkan. Semalam, lelaki yang hidup hanya bersama ibunya bermimpi tentang kelaparan, kemiskinan, pembunuhan, penindasan dan sakit penyakit yang diakibatkan oleh keganasan monster-monster tak berwajah juga tak berhati.
Dia sudah terbiasa bangun pagi dalam keadaan yang tak sehat. Sebab Dia adalah anak dari kemiskinan dan kelaparan. Waktu bayi, ia memang tak pernah dikenyangkan dengan susu ibunya yang nikmat. Hanya satu dua tetes air susu ibunya yang mengalir membasahi mulutnya yang haus dan lapar. Lebih parah lagi, ibunya tak mampu membeli susu kaleng. Ibunya memang tak seperti ibu-ibu yang lain, yang adalah istri penguasa dan ibu dari pangeran penghisap. Ibu Dia adalah ibu dari penderitaan. Dan penderitaan itu adalah pengharapan untuk Dia. Lelaki itu akhirnya hidup karena penderitaan.
Ayahnya pergi dan tak pernah kembali. Pergi bukan karena mati melainkan untuk sebuah pengkhianatan. Ayahnya telah berkhianat dari cinta yang tulus ibunya. Laki-laki itu pergi jauh, menjauh dari cinta dan pengharapan. Seperti kebanyakan laki-laki tak bertanggungjawab lain, ayah Dia memang telah pergi meninggalkan penderitaan, kemiskinan, kenistaan dan aib.
Hari ini Dia harus menerima pagi dengan tak sehat lagi. Sebab, baru beberapa menit dari bangun pagi dan lima langkah dari rumah reotnya, Dia telah dikejutkan dengan bunyi sirene mobil ambulans yang meraung-raung seperti nyanyian gembira monster-monster dalam mimpinya tadi malam. Dia tak tahu untuk siapa bunyi sirene itu meraung-raung, yang jelas, ambulans, sejak dia tahu mobil itu, adalah untuk orang yang sedang sakit karena penyakit atau celaka atau juga untuk orang yang tak bernafas lagi.
Tapi, bagaimanapun, bunyi sirene mobil ambulans yang menakutkan itu, tak harus menghalanginya untuk keluar dari rumah. Dia harus menggunakan siang untuk menuju malam, dan malam untuk pagi. Dan di malam menuju pagi, kembali lagi dia akan berjumpa dengan monster-monster yang tak berwajah dan tak berhati.
Aneh, sebab monster-monster dalam mimpi-mimpinya, di siang hari tampak duduk-duduk berpangku kaki dengan jas, dasi dan tanda-tanda penghormatan di kantor-kantor. Dari pandangan Dia, mulut monster-monster itu meleleh darah segar. Hanya Dia yang melihat itu.

INGIN DAPATKAN NOVEL INI, KONTAK DI sytsyt2001@yahoo.com

0 komentar: