Tomohon – Infominahasa - Banyak cara dilakukan Partai Politik (Parpol) serta caleg peserta Pemilu agar bisa mendapat suara dari masyarakat Pemilih, salah satunya lewat pembagian sembako dan sejumlah uang. Realitas inipun mendapat sorotan dari sejumlah akademisi. Saat memaparkan materi tentang Pemilu dan Keadilan Sosial 2009, di Aula UKIT berkaitan dengan acara Dies Natalies ke-44 Fakultas Teologi UKI Tomohon, Drs. Max Rembang mengingatkan masyarakat bahwa praktek demokrasi sembako merupakan bentuk pembodohan pada masyarakat.
Diapun meminta masyarakat bersikap selektif dalam memilih calon yang akan ditentukan nanti. “Orang yang menjual suaranya hanya karena menerima sembako, mereka ini tidak ubahnya seperti kisah Esau yang menjual hak kesulungan kepada Yakub hanya dengan sepiring kacang merah, yang akhirnya berbuah penyesalan,” ujarnya.
Namun Rembang mengakui kalau demokrasi sembako yang telah terjadi sejak pemilu 2005 lalu telah menjadi realitas yang tidak bisa dihindari. Bahkan dengan kritis, Rembang pun mengungkapkan kalau lembaga keagamaan seperti gereja ikut berprean sehingga praktek demokrasi sembako tumbuh subur. “Ada gereja berpendapat Pemilu merupakan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, sebab dengan begitu gereja bisa mengundang caleg memimpin ibadah sekaligus meminta bantuan untuk pembagunan gedung gereja,” katanya.
Diapun berharap agar masyarakat bisa memilih secara cerdas agar tujuan yang ingin dicapai dari Pemilu seperti menghasilkan caleg atau kepala daerah berkualitas dan memperjuangkan keadilan bisa terpenuhi. ”Ada banyak hal yang akan kita temui dalam Pilkada, selain Demokrasi sembako, Parpol juga menjadi terlihat humanis sebab memahami penederitaan rakyat bahkan berempati padahal mereka juga mempraktekkan . Tapi sebaiknya berhati-hati karena Parpol seperti ini yang biasanya merusak demokrasi. Sebab tindakan Parpol ini tidak sejalan dengan AD ART yang mereka buat sendiri,” tandasnya.
Selain Rembang sejumlah pembicara juga turut ikut memberikan materi pada seminar tersebut seperti Mantan Ketua Sinode GMIM Prof Pdt WA Roeroe, DR Pdt RAD Siwu dan Akademisi Philep Regar. (sl)
Rabu, 18 Februari 2009
Demokrasi Sembako Makin Gencar di Pemilu 2009
Diposting oleh infominahasa.blogspot.com di Rabu, Februari 18, 2009
Label: berita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar